







Sebagai sebuah sertifikat saham, sebuah saham adalah surat berharga yang dapat dinegosiasikan yang diterbitkan guna mengumpulkan dana oleh perusahaan yang tercatat di Bursa Efek kepada para pemegang sahamnya. Seorang pemegang saham adalah penanam saham yang secara sah memiliki satu atau dua saham dalam sebuah perusahaan dan memiliki hak untuk menikmati aset dan kepentingan perusahaan. Perusahaan menerbitkan saham untuk menggalang dana dari masyarakat guna pengembangan usaha, sementara investor membeli saham untuk memperoleh imbal balik (return) dan mendiversifikasikan portofolionya.
Mitrade adalah sebuah pialang terbaik yang berfokus pada layanan perdagangan Kontrak untuk Perbedaan / Contract for Difference (CFD). Tidak seperti saham-saham konvensional, CFD memungkinkan investor berspekulasi pada pergerakan harga saham daripada untuk memiliki saham tersebut. Dengan demikian, investor tidak memiliki saham atau memiliki hak suara.
Investor yang memperdagangkan saham CFD tidak perlu memiliki aset dasar sebenarnya dan mereka mendapatkan keuntungan dari perubahan harga saham. CFD adalah kontrak antara dua pihak (yaitu, penyedia dan Anda), dan untung atau rugi Anda adalah perbedaan antara harga beli dan jual dari perdagangan.
1. Saham CFD memungkinkan investor menggunakan leverage untuk berdagang, yaitu menginvestasikan lebih sedikit modal untuk mendapatkan potensi pengembalian yang lebih besar. Tentu saja, perdagangan dengan leverage juga memiliki risiko dan kerugian yang lebih tinggi.
2. Investor saham CFD tidak memiliki saham sebenarnya. Oleh karena itu, investor CFD tidak memiliki kepemilikan saham atau hak suara. Namun investor yang membeli saham tradisional biasanya memiliki hak lain seperti hak suara dan pembagian dividen.
3. Bahkan dalam periode perkembangan ekonomi yang positif, pasar saham global penuh dengan ketidakpastian. Namun, ketika pasar menghadapi risiko penurunan, jika portofolio investasi investor dilengkapi dengan produk CFD, investor dapat mengambil keuntungan dari short selling. Oleh karena itu, perdagangan saham CFD dapat memberi investor lebih banyak opsi investasi.
4. Berdagang CFD saham di platform Mitrade dapat melakukan manajemen risiko yang lebih baik dan membuat pemesanan lebih mudah. Investor dapat melakukan berbagai pesanan dengan prasyarat secara gratis untuk mengelola risiko dengan lebih efektif.
5. Harap dicatat bahwa ketika Anda berdagang dengan CFD, jika posisi Anda tidak ditutup dalam semalam, Anda mungkin dikenakan biaya semalam. Oleh karena itu, CFD hanya cocok untuk perdagangan jangka pendek dan tidak cocok untuk pemegangan jangka panjang.
Sebagian besar saham secara umum dibagi menjadi baik saham pertumbuhan atau saham nilai.
(1) Growth Stock
Saham pertumbuhan adalah saham apapun dari sebuah perusahaan yang tercatat di bursa efek yang diharapkan untuk tumbuh pada suatu tingkat yang secara signifikan di atas pertumbuhan rata-rata pasar, di mana investor memperoleh keuntungan dari pertumbuhan perusahaan. Perusahaan yang tumbuh disukai sebab sejumlah investor berspekulasi bahwa perusahaan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mengembangkan usahanya, mendapatkan pangsa pasar baru dan menjadi lebih kompetitif di tahun-tahun mendatang.
(2) Value Stock
Saham Nilai kerap dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang mapan dan stabil. Saham dicirikan dengan keuntungan yang stabil, memiliki harga di bawah harga sebenarnya, tingkat keamanan yang tinggi dan pada umumnya memperoleh dividen secara rutin, tetapi saham ini tergantung pada rasio harga saham rendah-pendapatan dan rasio harga saham rendah-nilai buku. Sementara itu, Value Stock memiliki risiko dan volatilitas yang lebih rendah daripada Growth Stock.
Pada umumnya, harga saham berfluktuasi mengikuti hubungan penawaran-permintaan, kinerja dan profitabilitas perusahaan, dan utamanya dengan faktor-faktor makroekonomi dan politik serta sentimen pasar.
Penawaran dan permintaan
Harga saham digerakkan oleh berbagai faktor, tetapi pada akhirnya harga saham pada suatu waktu tertentu ditentukan oleh penawaran dan permintaan pada satu titik waktu di pasar. Penawaran adalah jumlah total saham tertentu yang tersedia dalam sebuah pasar, sedangkan permintaan adalah jumlah diminta dalam pasar untuk saham tersebut. penawaran yang rendah dan permintaan yang tinggi akan saham akan menaikkan harga saham, sedangkan penawaran yang tinggi dan permintaan yang rendah akan saham akan menghasilkan sebaliknya.
Pengungkapan Perusahaan
(1) Laporan keuangan: pengungkapan laporan keuangan tahunan, laporan semesteran dan laporan kuartalan perusahaan sering menyebabkan fluktuasi pada harga saham perusahaan sebab laporan-laporan tersebut memuat kinerja, profitabilitas dan prospek perusahaan dalam periode tertentu. Jika laporan-laporan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan berkinerja baik atau sektor tersebut diharapkan tumbuh, investor cenderung untuk membeli saham perusahaan tersebut, permintaan saham perusahaan meningkat, dan dengan demikian harga saham ikut terkerek naik.
(2) Pengumuman Perusahaan: Ini mencakup perubahan manajemen; akuisisi, peleburan, dan penyelesain reorganisasi; pembelian kembali saham, pembayaran dividen, dan tindakan perusahaan lainnya.
Makroekonomi
Dalam waktu yang baik, harga saham cenderung naik, sementara dalam keadaan resesi, harga saham dapat jatuh.
Suku bunga adalah faktor penting lainnya dalam harga saham. Ketika suku bunga jatuh, harga saham naik, karena orang-orang mengeluarkan uang lebih banyak, yang pada gilirannya menyebabkan profitabilitas yang lebih tinggi, dan perusahaan mampu untuk membiayai operasi, akuisisi dan ekspansi pada tingkat bunga pinjaman yang lebih rendah, dengan demikian meningkat keuntungan potensial mereka. Ketika suku bunga naik, konsumen perorangan mungkin tidak mempertimbangkan untuk membeli barang-barang dengan suku bunga yang bervariasi, seperti rumah dan mobil, dan ini secara tidak langsung akan mengakibatkan menurunnya pendapatan perusahaan. Sementara itu, perusahaan menolak untuk mengakses dana dari bank pada saat biaya pinjaman tinggi, dan berakibat pada penurunan pengeluaran atau belanja dan penurunan pertumbuhan, oleh karena itu menimbulkan efek negatif pada kinerja perusahaan di bursa efek.
Politik internasional dan hubungan dagang, bencana alam dan harga komoditas memiliki pengaruh signifikan pada harga saham.
Tindakan perusahaan adalah tindakan yang dimulai pada tingkat perusahaan yang memiliki pengaruh material pada penerbitan surat berharga, yang utamanya mencakup pembayaran deviden, pemecahan saham dan kemitraan.
Pembayaran deviden
Pembayaran dividen adalah untuk mendistribusikan suatu porsi dari keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham. Pada umumnya, dividen dapat diambil dalam bentuk tunai atau diinvestasikan kembali dalam bentuk saham. Dividen saham dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk tambahan saham di perusahaan tersebut, sementara dividen tunai dibayarkan dalam bentuk tunai. Dividen menunjukkan kinerja yang baik dari perusahaan yang tercatat di Bursa Efek dan membantu mempertahankan kepercayaan investor di perusahaan tersebut. Umumnya, perusahaan publik yang membayar dividen adalah perusahaan yang lebih mapan dan memiliki reputasi yang baik.
Pemecahan saham
Pemecahan saham adalah tindakan perusahaan di mana perusahaan yang tercatat di Bursa Efek memecah sahamnya menjadi banyak untuk meningkatkan likuiditas saham. Sebagai contoh, Apple melakukan pemecahan saham dari 1 saham menjadi 4 saham, di mana satu saham yang bernilai tinggi milik Apple dipecah menjadi empat saham bernilai rendah. Sebagai akibatnya, total saham yang diterbitkan meningkat, tetapi ekuitas pemilik saham dan nilai pasar keseluruhan tetap tidak berubah. Ketika harga saham sebuah perusahaan sangat tinggi atau di atas harga saham pesaing dalam industri yang sama, pemecahan saham akan menjadikan saham tersebut lebih terjangkau bagi lebih banyak investor kecil dan akan merangsang likuiditas saham.
Konsolidasi saham
Konsolidasi saham adalah tindakan perusahaan di mana sebuah perusahaan mengurangi jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegang saham tetapi meningkatkan nilai masing-masing saham secara proporsional. Ini tidak akan mempengaruhi nilai pasar perusahaan secara langsung, itu mungkin adalah sinyal bahwa perusahaan sedang dalam masalah.
Dengan CFD, seorang investor sebenarnya tidak memiliki saham dan dengan demikian tidak memiliki hak suara atau hak apapun untuk memesan, mengeluarkan, atau memecah saham. Mitrade akan melakukan pengukuran, termasuk penyesuaian pada saldo akun, untuk meminimalkan dampak tindakan perusahaan pada posisi perdagangan. Dengan demikian, investor dapat memeriksa jumlah yang disesuaikan (jika memungkinkan).
Analisis saham adalah sebuah metode di mana para investor membeli atau menjual penyertaan saham setelah menganalisis, mengevaluasi dan memperkirakan data masa lampau perusahaan. Strategi mendasarnya adalah analisis fundamental dan analisis teknis.
Analisis fundamental
Metode ini merupakan analisis kondisi ekonomi dan keuangan dan faktor-faktor lain, mencoba untuk menemukan nilai intrinsik saham. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan nilai intrinsik yang sebenarnya dari saham dan membandingkannya dengan harga saham saat ini, sehingga dapat memutuskan apakah saham tersebut memiliki harga di atas harga sebenarnya (overvalued) atau memiliki harga di bawah harga sebenarnya (undervalued). Investor cenderung membeli saham yang undervalued dan menjual saham yang overvalued.
Analisis Fundamental mencakup analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
(1) Analisis kualitatif adalah tentang model bisnis perusahaan sasaran, keunggulan kompetitif pasar, efisiensi manajemen, tata kelola perusahaan, dan sentimen pasar.
(2) Analisis kuantitatif adalah tentang laporan kuartalan dan tahunan perusahaan yang tercatat di Bursa Efek.
Sering kali, analisis fundamental digabungkan dengan analisis kuantitatif untuk membuat keputusan investasi final. Melalui analisis saham, status keuangan perusahaan dan kinerja sahamnya adalah kekuatan yang paling penting yang menggerakkan nilai intrinsik sebenarnya dari saham perusahaan. Indikator-indikator yang secara umum digunakan dalam analisis fundamental:
Indikator | Makna | |
(Pendapatan) | Pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan usaha normal suatu perusahaan | Pendapatan berada di bagian atas dari laporan laba rugi, dan investor cenderung untuk berfokus pada pertumbuhan pendapatan tahun demi tahun/kuartal demi kuartal. |
(EBIT) | EBIT = Pendapatan – Harga Pokok Penjualan – Biaya Operasi | EBIT keuntungan yang diperoleh sebuah perusahaan dari operasi utamanya. EBIT merupakan suatu ukuran yang sangat penting atas laba potensial perusahaan, namun belum memasukkan komponen pendapatan atau kerugian dari investasi, pajak, atau penyusutan dan amortisasi aset. |
(Laba Bersih) | Laba Bersih = Pendapatan – semua beban | Laba Bersih berada di baris terakhir dari laporan laba rugi dan menunjukkan jumlah uang yang diperoleh perusahaan pada waktu tertentu. Karena perusahaan dapat mendistribusikan laba bersih kepada para pemegang saham dalam bentuk deviden atau menggunakannya untuk ekspansi produksi dan operasi sesuai dengan rencana pengembangan perusahaan, maka laba bersih merupakan indeks keuangan utama. |
(Marjin laba bersih) | Marjin laba bersih = laba bersih/pendapatan total | Marjin pendapatan bersih adalah indikator yang membantu investor menilai apakah sebuah perusahaan memperoleh laba memadai dari usaha utamanya, dan apakah biaya operasi dan biaya overhead dapat dikendalikan. |
(EPS) | EPS = Laba bersih/saham beredar | EPS adalah laba per lembar saham perusahaan. Makin tinggi laba per lembar saham, makin tinggi nilai saham, dan investor bersedia membayar dengan harga yang lebih tinggi untuk perusahaan yang lebih dapat memberikan keuntungan. |
(Rasio P/E) | Rasio P/E = Harga saham/laba per saham | Ini adalah salah satu ukuran yang paling banyak digunakan untuk menilai apakah harga selembar tersebut saham masuk akal. Investor kerap membandingkannya dengan P/E dari perusahaan lain dalam industri sejenis untuk menentukan nilai relatif saham perusahaan. P/E yang tinggi berarti saham yang overvalued, dan investor meramalkan tingkat pertumbuhan yang tinggi. |
(ROE) | ROE = Laba bersih/ekuitas pemegang saham rata-rata | Investor biasanya membandingkan ROE dari perusahaan sasaran dengan angka rata-rata industri. Jika ROE perusahaan tersebut lebih tinggi dari tingkat rata-rata, sebagai akibat dari tingginya laba bersih, maka ini dapat menjadi pertanda baik. Tetapi dalam sejumlah kasus, ROE yang lebih tinggi mungkin sebagai akibat dari ekuitas pemegang saham yang lebih sedikit, yang investor perlu waspada. |
Selain indikator-indikator di atas, neraca perusahaan, arus kas dan indikator operasi adalah fokus dari analisis fundamental. Tetapi indikator operasi bervariasi dari satu industri ke industri lainnya. Sebagai contoh, perputaran persediaan, penjualan per meter persegi, dan retensi konsumen adalah indikator-indikator utama untuk mengukur operasi bisnis dalam industri eceran (retail), sementara untuk perusahaan yang memiliki spesialisasi dalam bisnis pemesanan, indikator tersebut mencakup pendapatan rata-rata pengguna, nilai umur pelanggan, dan biaya pembelian pengguna. Sebagian besar informasi bisnis akan dimasukkan dalam laporan tahunan dan kuartalan dari perusahaan publik, sehingga penting bagi investor analisis fundamental agar secara seksama membaca laporan-laporan ini dan pengumuman-pengumuman perusahaan.
Analisis Teknis
Metode ini cenderung untuk mempelajari data historis saham, seperti harga saham dan volume perdagangan, dalam upaya menganalisis dan memprediksi harga di masa depan. Analisis teknis utamanya dikerjakan melalui grafik teknis dan indikator-indikator teknis.
(1) Grafik teknis
Metode adalah bentuk utama dari analisis teknis dimana para pedagang berupaya untuk menentukan tingkat dukungan dan resistensi melalui diagram khusus. Grafik teknis utamanya didukung oleh faktor-faktor psikologis untuk memprediksi apakah saham akan naik di atas atau di bawah harga tertentu dalam waktu tertentu. Ketika tingkat resistensi diterobos (breached), dapat terjadi kenaikan signifikan dalam volume perdagangan, dengan demikian mendorong saham lebih tinggi.
(2) Indikator teknis
Metode ini adalah sebuah metode analisis teknis yang menggunakan ilmu matematika dan statistika pada harga saham dan volume perdagangan. Indikator teknis yang paling umum meliputi:
a. Rata-rata bergerak
Indikator ini membantu para pedagang mengidentifikasi secara jelas tren pasar. Ini umumnya dianggap suatu tren kenaikan (bullish) ketika rata bergerak jangka pendek melampaui dan berada di atas rata-rata bergerak jangka panjang.
b. MACD
Ini menunjukkan hubungan antara dua rata-rata bergerak dari serangkaian harga dan dihitung dari perbedaan antara rata-rata bergerak eksponensial (EMA) cepat dan lambat. "Cepat" merujuk pada EMA jangka pendek (umumnya 12 periode), sementara "lambat" artinya EMA jangka panjang (umumnya 26 periode).
Umumnya, saat MACD positif, ini menunjukkan bahwa EMA 12-Hari dinilai di atas EMA 26-Hari, dan ketika MACD menyimpang lebih jauh, nilai positif meningkat, dan ini menunjukkan bahwa saham tersebut mendapatkan momentum kenaikan. Sebaliknya, MACD negatif menunjukkan bahwa EMA 12-Hari di bawah EMA 26-Hari, dan ketika MACD bergerak lebih jauh, nilai negatif meningkat, dan ini menunjukkan bahwa saham sedang mendapatkan momentum penurunan.
Ketika MACD melampau garis sinyal (biasanya EMA 9-Hari) upwards, ini menandakan suatu pasar yang sedang mengalami tren penurunan (bear market) dan menunjukkan suatu kemungkinan peluang penjualan. Ketika MACD melampaui garis sinyal; menurun, ini menandakan suatu pasar yang sedang mengalami tren kenaikan (bullish market) dan menunjukkan bahwa saham mungkin menghadapi tren kenaikan.
c. RSI
Metode ini adalah indikator momentum yang digunakan secara umum dalam analisis teknis, yang menggambarkan kesejahteraan pasar dalam periode waktu tertentu dan mengevaluasi keadaan jenuh beli (overbought) atau jenuh jual (oversold) dari saham. Secara teoritis, masalah berapapun harga jual saham akan berubah, RSI selalu berkisar antara 0 dan 100 dan sebagian besar berfluktuasi antara 30 dan 70. Ini biasanya mempertimbangkan posisi jenuh beli (overbought) pada 80 atau bahkan 90, pada titik mana harga saham akan turun kembali. Ketika harga saham turun di bawah 30, ini dianggap jenuh jual (oversold), dan harga akan bergerak naik kembali (rebound).
Tidak dapat menemukan jawaban yang Anda butuhkan? Hubungi kami
*Beberapa metode pembayaran mungkin tidak tersedia di negara/wilayah Anda